Om swastyastu
Salah satu ajaran susila Hindu yang menuntun manusia dalam bertingkah laku adalah Catur Purusa Artha.
Catur Purusa Artha, petunjuk hidup Hindu, bagaikan peta petualangan dengan checkpoint berupa: Dharma, Artha, Kama, hingga puncak Moksha yang merupakan tujuan akhir.
Dharma adalah batu loncatan, Artha menyusuri kehidupan, dan Kama mengisahkan hasrat alami. Namun, Moksha—ibarat akhir kisah epik yang membawa kita ke puncak kesucian pikiran
Dalam tulisan ini, mari kita telusuri keempat bagian Catur Purusa Artha satu persatu hingga sampai pada tangga keempat, yakni Moksha.
1. Dharma, seperti pondasi kokoh, membimbing menuju pencapaian Artha, Kama, dan Moksha. Sumber Dharma dari Veda, memandu kita melalui jalan yang benar. Teguhlah menjalankan swadharma, dan kita akan merasakan kebahagiaan di bawah lindungan Sang Hyang Widhi Wasa.
2. Artha, tak sekadar harta, melainkan bekal hidup yang harus diperoleh dengan cara sesuai Dharma. Jika tidak, segala pencapaian akan sia-sia, sejauh tidak melenceng dari petunjuk kitab suci.
Ketika artha itu diperoleh dengan cara tidak benar, tidak sesuai tuntunan agama (tidak sesuai dengan Dharma), maka semua itu akan sia-sia. Mereka yang bertindak tidak sesuai dengan pedoman kitab suci/agama, semena-mena dalam perbuatan, semata-mata hanya untuk memenuhi keinginan, maka ia tidak pernah akan mencapai kesempurnaan, kebahagiaan maupun tujuan yang tertinggi (Bhagavadgita 16.13).
3. Setelah Artha, barulah Kama, keinginan alami yang menggerakkan kita. Kama yang membuat manusia berbuat, tumbuh dan berkembang.
Tidak ada satu perbuatan pun didunia ini yang dilaksankan oleh seseorang besar/kecil bebas dari keinginan, karena apapun yang dilakukan oleh manusia didorong oleh keinginan (Manawa Dharmasastra 2.4).
Kama dapat mengantar seseorang pada kemuliaan yang paling tinggi, dan Kama pula dapat mengantar seseorang ke jurang kenistaan yang paling dalam. Kama merupakan salah satu pitu dari tiga pintu yang ada yang dapat mengantarkan seseorang menuju neraka.
4. Moksha, tangga paling tinggi dalam Catur Purusa Artha. Maknanya, kebebasan dari siklus kehidupan, bebas dari penderitaan. Moksha adalah pencapaian tertinggi menurut Hindu. Pikiran yang suci dan bebas dari kekacauan, itulah hakikat Moksha.
Sarasamuccaya 398 menjelaskan, Moksha adalah bebasnya pikiran dari kekacauan, hawa nafsu dan kekotoran. "Sebab pikiranlah yang sesungguhnya membuat sengsara itu, jika pikiran itu dicemari hawa nafsu, kekacauan serta kekotoran. Apabila pikiran itu suci nirmala dan tidak kacau dengan lenyapnya hawa nafsu, itu lah merupakan hakekat Moksha".
Sesungguhnya, Moksha adalah persatuan Atman dengan Brahman, sebuah keadaan kesucian dan kebebasan sejati.
Ada dua bentuk Moksha: Purna Mukti, persatuan sepenuhnya dengan Brahman, dan Jiwanmukti, pengalaman kesucian selama hidup, seperti Danghyang Nirartha.
Inilah perjalanan spiritual yang tak terlupakan.
Om Shanti Shanti Shanti Om